Tanya: Ustadz sekarang banyak yg mengadakan keahlian memanah, apa maksud hadis itu tetap pada alatnya yg jadul atau hanya perintah bisa bersenjata tembak, termasuk pistol?
Jawab:
Salah satu contoh hadis keutamaan "memanah"
عنْ أَبÙÙŠ عَلÙيّ٠، Ø«Ùمَامَةَ بْن٠شÙÙَيّ٠، Ø£ÙŽÙ†Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ø³ÙŽÙ…ÙØ¹ÙŽ Ø¹Ùقْبَةَ بْنَ Ø¹ÙŽØ§Ù…ÙØ±Ù ÙŠÙŽÙ‚ÙولÙ: Ø³ÙŽÙ…ÙØ¹Ù’ت٠رَسÙولَ الله٠صلى الله عليه وسلم ØŒ ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ عَلَى الْمÙنْبَر٠، ÙŠÙŽÙ‚Ùول٠: " ÙˆÙŽØ£ÙŽØ¹ÙØ¯Ù‘Ùوا Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ مَا اسْتَطَعْتÙمْ Ù…Ùنْ Ù‚Ùوَّة٠) أَلاَ Ø¥Ùنَّ الْقÙوَّةَ الرَّمْي٠، أَلاَ Ø¥Ùنَّ الْقÙوَّةَ الرَّمْي٠، أَلاَ Ø¥Ùنَّ الْقÙوَّةَ الرَّمْيÙ. أخرجه Ø£ØÙ…د 4/156(17568) Ùˆ"مسلم" 6/52(4984) Ùˆ"أبو داود"25
Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda diatas minbar "Dan Persiapkanlah kekuatan sekemampuanmu untuk melawan mereka" "ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah 3x". Hr Ahmad, Muslim dan Abu Dawud
Dalam memahami hadis kita harus faham, mana wasail (perantara/alat/sarana) mana yang menjadi maqhasid (tujuan). Sarana sifatnya taaquli (rasional/ilmiah) dan sesuai dengan perkembangan zaman. Sedangkan maqhasid sifatnya tetap. Jika kita terapkan dalam memahami hadis diatas, yang menjadi tujuan adalah mengalahkan orang kafir atau musuh Islam, sedangkan yang menjadi wasailnya bisa memanah, menembak, keahlian melempar/melontar, membuat rudal, dan lainnya. Memanah zaman Rasul Saw merupakan salah satu kekuatan untuk mengalahkan musuh. Tentu dalam konteks sekarang wasailnya akan lebih banyak daripada sekedar memanah.