Bagaimana hukum istighasah ?
Jawab :
Terkait hukum istighasah sudah dibahas dalam Sidang Dewan Hisbah pada tahun 11 Juni tahun 2001 di Pesantren Persis Ciganitri Kabupaten Bandung. Dalil-dalilnya sebagai berikut :
Ø¥ÙØ°Û¡ تَسۡتَغÙيثÙونَ رَبَّكÙÙ…Û¡ Ùَٱسۡتَجَابَ Ù„ÙŽÙƒÙÙ…Û¡ أَنّÙÙŠ Ù…ÙÙ…ÙØ¯Ù‘ÙÙƒÙÙ… Ø¨ÙØ£ÙŽÙ„Û¡ÙÙ– مّÙÙ†ÙŽ ٱلۡمَلَٰٓئÙÙƒÙŽØ©Ù Ù…ÙØ±Û¡Ø¯ÙÙÙينَ Ù©
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut" (al-Anfal : 9)
عَن٠عÙمَرَ بْن٠الْخَطَّاب٠قَالَ لَمَّا كَانَ يَوْم٠بَدْر٠نَظَرَ رَسÙول٠الله٠ص Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ´Ù’رÙÙƒÙينَ ÙˆÙŽÙ‡Ùمْ أَلْÙÙŒ وَأَصْØÙŽØ§Ø¨ÙÙ‡Ù Ø«ÙŽÙ„ÙŽØ§Ø«Ù Ù…ÙØ§Ø¦ÙŽØ©Ù ÙˆÙŽØªÙØ³Ù’عَةَ عَشَرَ رَجÙلًا Ùَاسْتَقْبَلَ نَبÙيّ٠الله٠ص Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ¨Ù’لَةَ Ø«Ùمَّ مَدَّ يَدَيْه٠Ùَجَعَلَ يَهْتÙÙÙ Ø¨ÙØ±ÙŽØ¨Ù‘Ùه٠اللَّهÙمَّ Ø£ÙŽÙ†Ù’Ø¬ÙØ²Ù’ Ù„ÙÙŠ مَا وَعَدْتَنÙÙŠ اللَّهÙمَّ آت٠مَا وَعَدْتَنÙÙŠ اللَّهÙمَّ Ø¥Ùنْ تÙهْلÙكْ هَذÙÙ‡Ù Ø§Ù„Ù’Ø¹ÙØµÙŽØ§Ø¨ÙŽØ©ÙŽ Ù…Ùنْ Ø£ÙŽÙ‡Ù’Ù„Ù Ø§Ù„Ø¥ÙØ³Ù’لَام٠لَا ØªÙØ¹Ù’بَدْ ÙÙÙŠ الأَرْض٠Ùَمَا زَالَ يَهْتÙÙÙ Ø¨ÙØ±ÙŽØ¨Ù‘Ùه٠مَادًّا ÙŠÙŽØ¯ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù Ù…ÙØ³Ù’تَقْبÙÙ„ÙŽ Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ¨Ù’لَة٠ØÙŽØªÙ‘ÙŽÙ‰ سَقَطَ Ø±ÙØ¯ÙŽØ§Ø¤Ùه٠عَنْ Ù…ÙŽÙ†Ù’ÙƒÙØ¨ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù Ùَأَتَاه٠أَبÙÙˆ بَكْر٠Ùَأَخَذَ Ø±ÙØ¯ÙŽØ§Ø¡ÙŽÙ‡Ù Ùَأَلْقَاه٠عَلَى Ù…ÙŽÙ†Ù’ÙƒÙØ¨ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù Ø«Ùمَّ الْتَزَمَه٠مÙنْ وَرَائÙه٠وَقَالَ يَا نَبÙيَّ الله٠كَÙَاكَ Ù…ÙنَاشَدَتÙÙƒÙŽ رَبَّكَ ÙÙŽØ¥Ùنَّه٠سَيÙÙ†Ù’Ø¬ÙØ²Ù Ù„ÙŽÙƒÙŽ مَا وَعَدَكَ Ùَأَنْزَلَ الله٠عَزَّ وَجَلَّ ( Ø¥ÙØ°Ù’ تَسْتَغÙيثÙونَ رَبَّكÙمْ Ùَاسْتَجَابَ Ù„ÙŽÙƒÙمْ أَنّÙÙŠ Ù…ÙÙ…ÙØ¯Ù‘ÙÙƒÙمْ Ø¨ÙØ£ÙŽÙ„Ù’ÙÙ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْمَلَائÙÙƒÙŽØ©Ù Ù…ÙØ±Ù’دÙÙÙينَ )
Ketika hari perang badar, Rasulullah saw. melihat musyrikin yang berjumlah seribu orang sedangkan para sahabatnya yang hanya tiga ratus sembilan belas orang. Maka Nabiyullah menghadap ke kiblat dan mengangkat kedua tangannya serta mulailah ia berdoa kepada Tuhannya,”Ya Allah penuhilah janjiMu kepadaku, Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan itu, Ya Allah, Jika kelompok ahli Islam ini musnah, Engkau tidak akan disembah di bumi ini. Maka terus menerus beliau berdoa kepada Tuhannya seraya mengangkat kedua tanganya sambil menghadap kiblat sampai bajunya melorot jatuh dari kedua pundaknya. Abu Bakar mendatanginya dan mengambil bajunya dan mengenakannya kembali pada kedua pundak beliau, dan menguatkan kedua baju itu dari belakangnya, seraya berkata,”Wahai Nabi Allah, telah sedemikian rupa permohonanmu kepada Tuhanmu, niscaya Ia akan memenuhi janjiNya kepadamu. Maka Allah menurunkan (Al-Anfal : 9), H.r. Muslim, Shahih Muslim, II:146-147
Dari kedua dalil serta pembahasan wajh al-dilalah dan thuruq al-dilalah dalam Sidang, Dewan Hisbah mengambil Istinbat :
- Istighatsah pernah dilakukan oleh Rasulullah saw.
- Istighatsah dilakukan apabila dihadapkan pada kesulitan-kesulitan yang berat dalam jihad fi sabilillah.
- Kaifiyatnya adalah dengan menghadap kiblat mengangkat tangan dan berdoa sesuai dengan keadaan.
- Yang melakukannya cukup al-imam al-a’zham
- Tidak ada salat istighatsah.