IMG-LOGO
Ceramah & Ngaji Online
Home Konsultasi Syariah Bagaimana hukum istighasah ?
Konsultasi Syariah

Bagaimana hukum istighasah ?

latif - Kamis, 23/02/2017 13:31 WIB 251 Views
IMG

Bagaimana hukum istighasah ?

Jawab :

Terkait hukum istighasah sudah dibahas dalam Sidang Dewan Hisbah pada tahun 11 Juni tahun 2001 di Pesantren Persis Ciganitri Kabupaten Bandung. Dalil-dalilnya sebagai berikut :

إِذۡ تَسۡتَغِيثُونَ رَبَّكُمۡ فَٱسۡتَجَابَ لَكُمۡ أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلۡفٖ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُرۡدِفِينَ ٩

(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut" (al-Anfal : 9)

عَنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ لَمَّا كَانَ يَوْمُ بَدْرٍ نَظَرَ رَسُولُ اللهِ ص إِلَى الْمُشْرِكِينَ وَهُمْ أَلْفٌ وَأَصْحَابُهُ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَتِسْعَةَ عَشَرَ رَجُلًا فَاسْتَقْبَلَ نَبِيُّ اللهِ ص الْقِبْلَةَ ثُمَّ مَدَّ يَدَيْهِ فَجَعَلَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِسْلَامِ لَا تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ فَمَا زَالَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ مَادًّا يَدَيْهِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ حَتَّى سَقَطَ رِدَاؤُهُ عَنْ مَنْكِبَيْهِ فَأَتَاهُ أَبُو بَكْرٍ فَأَخَذَ رِدَاءَهُ فَأَلْقَاهُ عَلَى مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ الْتَزَمَهُ مِنْ وَرَائِهِ وَقَالَ يَا نَبِيَّ اللهِ كَفَاكَ مُنَاشَدَتُكَ رَبَّكَ فَإِنَّهُ سَيُنْجِزُ لَكَ مَا وَعَدَكَ فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ ( إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ )

Ketika hari perang badar, Rasulullah saw. melihat musyrikin yang berjumlah seribu orang sedangkan para sahabatnya yang hanya tiga ratus sembilan belas orang. Maka Nabiyullah menghadap ke kiblat dan mengangkat kedua tangannya serta mulailah ia berdoa kepada Tuhannya,”Ya Allah penuhilah janjiMu kepadaku, Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan itu, Ya Allah, Jika kelompok ahli Islam ini musnah, Engkau tidak akan disembah di bumi ini. Maka terus menerus beliau berdoa kepada Tuhannya seraya mengangkat kedua tanganya sambil menghadap kiblat sampai bajunya melorot jatuh dari kedua pundaknya. Abu Bakar mendatanginya dan mengambil bajunya dan mengenakannya kembali pada kedua pundak beliau, dan menguatkan kedua baju itu dari belakangnya, seraya berkata,”Wahai Nabi Allah, telah sedemikian rupa permohonanmu kepada Tuhanmu, niscaya Ia akan memenuhi janjiNya kepadamu. Maka Allah menurunkan (Al-Anfal : 9), H.r. Muslim, Shahih Muslim, II:146-147

Dari kedua dalil serta pembahasan wajh al-dilalah dan thuruq al-dilalah dalam Sidang, Dewan Hisbah mengambil Istinbat :

  1. Istighatsah pernah dilakukan oleh Rasulullah saw.
  2. Istighatsah dilakukan apabila dihadapkan pada kesulitan-kesulitan yang berat dalam jihad fi sabilillah.
  3. Kaifiyatnya adalah dengan menghadap kiblat mengangkat tangan dan berdoa sesuai dengan keadaan.
  4. Yang melakukannya cukup al-imam al-a’zham
  5. Tidak ada salat istighatsah.