Dalam beberapa hari ke depan, bangsa Indonesia akan memperingati 80 tahun kemerdekaannya. Tema resmi yang diusung oleh Pemerintah Indonesia adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema ini menggambarkan harapan pemerintah yang berupaya membawa bangsa ini sejalan dengan semangat awal Proklamasi 1945, berupa menjaga persatuan, memastikan kedaulatan di segala bidang, menyejahterakan rakyat, dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju.
Terdapat 4 kata kunci dari tema HUT RI ke-80 ini, yaitu; bersatu, berdaulat, sejahtera dan maju. Kata “Persatuan” sejalan dengan perintah Allah dalam QS. Ali ‘Imran ayat 103 : “Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” Ayat ini bermakna perintah untuk bersatu dan berpegang teguh pada ajaran agama Islam (tali Allah), serta larangan untuk berpecah belah atau terjerumus dalam perpecahan, menekankan pentingnya persatuan umat Islam dan menjaga keutuhan agama, yang dapat menjaga stabilitas negeri kita tercinta.
Kata “kedaulatan” bermakna bukan hanya bebas dari dominasi asing, tetapi juga memiliki kemampuan mengatur urusan sendiri dengan adil dan amanah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya” (HR. Bukhari-Muslim).
Kata “kesejahteraan rakyat” mencerminkan amanah untuk menegakkan keadilan sosial, memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar, dan memberantas kemiskinan. Sedangkan kata “kemajuan” dalam Islam berarti kemajuan lahir dan batin, memadukan teknologi, ilmu pengetahuan, dan akhlak mulia.
Dengan demikian, kita sebagai Muslimin memiliki harapan agar di masa depan Indonesia menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur—negeri yang baik dan mendapat ampunan Allah (QS. Saba’:15). Masyarakatnya beriman, berilmu, dan beradab, pemimpinnya amanah, ekonominya mandiri, serta kemajuannya memberi manfaat bagi seluruh rakyat. Generasi mudanya diharapkan menjadi agen perubahan yang menggabungkan kecerdasan intelektual dengan kedalaman spiritual, sehingga kemerdekaan dapat dimaknai sebagai sarana untuk membangun peradaban yang adil, makmur, dan diridhai Allah SWT.
Oleh : Dr. Dadi Cahyadi
Ketua Bidgar. Sumber Daya Insani & Pembinaan Jamiyah PW Persis Banten
Comments (0)