Membangun Perkuburan Mewah

DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM

Pada Sidang Dewan Hisbah Lengkap

Di Gedung Haji Qanul Manazil, Ciganitri Bandung,  6 Sya’ban 1434 H/15 Juni 2013 M

Tentang :

MEMBANGUN PEKUBURAN MEWAH

بسم الله الرحمن الرحيم

 

Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:

MENGINGAT: 

Firman Allah SWT :

سُبْحٰنَ الَّذِىْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ

Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS Yasin [36] : 36)

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ

Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (QS Yasin [36] : 51)

خُشَّعًا اَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ كَاَنَّهُمْ جَرَادٌ مُّنْتَشِرٌۙ

Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan (QS Al-Qamar [54] : 7)

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَىِٕسُوْا مِنَ الْاٰخِرَةِ كَمَا يَىِٕسَ الْكُفَّارُ مِنْ اَصْحٰبِ الْقُبُوْرِࣖ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa. (QS Al-Mumtahanah [60] : 13)

يَوْمَ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ سِرَاعًا كَاَنَّهُمْ اِلٰى نُصُبٍ يُّوْفِضُوْنَۙ

 (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia) (QS Al-Maarij [70] : 43)

ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ

Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, (QS Abasa [80] : 21)

وَاِذَا الْمَوْءٗدَةُ سُىِٕلَتْۖ

Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, (QS At-Takwir [81] : 8)

وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْۙ

Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar (QS Al-Infithar [82] : 4)

اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ

Maka Apakah Dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur (QS Al-‘Adiyat [100] : 9)

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ

sampai kamu masuk ke dalam kubur. (QS At-Takatsur [102] : 2)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا وَلاَ تَجْعَلُوا قَبْرِى عِيدًا وَصَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِى حَيْثُ كُنْتُمْ ». رواه أبو داود

"Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda, 'Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan (dengan tidak shalat di dalamnya), dan janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan (yang selalu dikunjungi seperti hari raya). Bershalawatlah kepadaku, karena shalawat kalian akan sampai kepadaku di mana pun kalian berada.'"

MEMPERHATIKAN :  

  1. Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah KH.Usman Sholehuddin
  2. Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis Prof. Dr. KH. M Abdurrahman, MA.
  3. Makalah dan pembahasan yang disampaikan oleh: Dr. KH. M Abdurrahman, MA.
  4. Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut di atas.
  5. Tata cara mengubur jenazah merupakan masalah ta’abbudi yang batasan-batasannya dijelaskan Nabi SAW.
  6. Ziarah kubur merupakan masalah ta’abbudi yang dimaksudkan untuk mengingatkan kepada kematian.
  7. Batasan-batasan dari sunnah Nabi SAW seputar kuburan adalah sbb :
  8. Dilarang membangun, menduduki, menulisi diatas kuburan.
  9. Wajib meratakan kuburan.
  10. Wajib menghindari segala hal yang dapat membangkitkan/mengundang kemusyrikan
  11. Rasulullah SAW melarang berlebihan/israf dan tabdzir.
  12. Haram tasyabbuh dengan musyrikin dan kafirin.
  13. Kuburan dan kawasan pekuburan tidak boleh dipakai tempat pesta, tamasya dan perayaan apapun.
  14. Kuburan Nabi dikelilingi bangunan demi keamanan dari penjahat dan orang yang hendak berbuat syirik sebagai bentuk “saddu dzari’ah”.

 

MENIMBANG:

Pada masa kini telah terjadi penyelewangan dari fungsi kuburan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Kawasan pekuburan dijadikan tempat pesta, tamasya dan perayaan-perayaan.
  2. Kuburan dijadikan standar status sosial (tafakhur dan kesombongan).
  3. Lahan kuburan mewah dijadikan komoditi bisnis.
  4. Kuburan dijadikan tempat maksiat.

Dengan demikian Dewan Hisbah Persatuan Islam

MENGISTINBATH :

  1. Mendirikan bangunan di atas kuburan hukumnya haram.
  2. Menjadikan kawasan pekuburan sebagai tempat pesta, wisata, perayaan dan kemaksiatan, hukumnya haram.
  3. Bermewah-mewahan (tafakhur), melebihi batas (israf) dan pemborosan (tabdzir) dalam hal kuburan hukumnya haram.
  4. Membuat tembok/benteng/pagar di sekitar pekuburan demi keamanan hukumnya mubah.

 

Demikian keputusan Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan  makalah terlampir.

الله يأخذ بأيدينا الى ما فيه خير للإسلام و المسلمين

Bandung,  6 Sya’ban 1434 H/  15 Juni      2013 M

        DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM

         Ketua                                    Sekretaris

USMAN SHOLEHUDDIN      KH. ZAE NANDANG

     NIAT:  05536                            NIAT: 13511

                                                       

                                                              

Editor : Administrator

Postingan Lainnya

Comments (0)

Leave a Comment