Muslim Indonesia, terutama generasi mudanya, perlu memahami Pancasila dengan baik.
Pemahaman yang benar akan Pancasila harus diajarkan sesuai dengan pandangan para tokoh Islam seperti Kasman Singodimedjo, Mohammad Natsir, Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Buya Hamka, dan lain-lain.
Pembelajaran tentang Pancasila dapat mencakup beberapa aspek, antara lain terdapat 3 aspek penting, yaitu:
Pertama, pemahaman tentang sejarah Piagam Jakarta hingga Dekrit Presiden 5 Juli 1959, sehingga generasi muda mengetahui bagaimana nilai-nilai Islam turut berperan dalam pembentukan dasar negara.
Kedua, penjelasan bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan Islam, namun juga tidak berada di atas Islam. Islam tetap menjadi pedoman utama dalam kehidupan seorang Muslim.
Ketiga, pemahaman bahwa kelima sila dalam Pancasila didominasi oleh pandangan Islam (worldview Islam), terutama dalam konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, Adab, Adil, Wakil, Musyawarah, dan Hikmah. Serta perlu ditekankan bahwa sila pertama adalah sebagai “sokoguru” atau tiang pokok, menjadi dasar utama yang menopang dan melandasi keempat sila lainnya.
Dengan pendidikan Pancasila yang benar, diharapkan akan lahir generasi Muslim Indonesia yang memiliki pemahaman yang kokoh serta mendalam tentang dasar negara.
Generasi muda Muslim yang memahami bahwa,
Pertama, Indonesia adalah negara yang berlandaskan Tauhid, sehingga menolak ateisme (menafikan eksistensi Tuhan), sekularisme (meminggirkan peran, aturan, kedaulatan Tuhan), dan liberalisme (mendahulukan hak-hak manusia daripada Tuhan).
Kedua, generasi muda Muslim yang akan memahami dan menyadari bahwa keempat sila lainnya harus selaras dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan pandangan Islam.
Dengan demikian, generasi muda Muslim dapat menjadi penjaga nilai-nilai keislaman sekaligus keIndonesiaan, yang berperan aktif dalam membangun bangsa sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Islam.
Dr. Dadi Cahyadi
Referensi
Adian Husaini, Pancasila bukan untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam. Jakarta: Gema Insani.
Adian Husaini, Islam & Pancasila. Depok: At-Taqwa.
Comments (0)