Bagaimana Hukum Bersyair di Masjid ?
Yayan, Bandung
Jawab :
Pada dasarnya Masjid adalah tempat beribadah kepada Allah Ta’ala bukan tempat bersyair. Orang yang sedang beribadah dilarang diganggu oleh apapun termasuk oleh orang yang mengeraskan bacaan al-Quran baik dalam salat maupun diluar salat. Fahwal khitabnya ketika ada yang salat mengeraskan bacaan al-Quran saja terlarang, apalagi bersyair. Karena pada hakikatnya orang yang sedang salat sedang bermunajat kepada Allah.
عَن٠ابْن٠عÙمَرَ قَالَ اعْتَكَÙÙŽ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙÙÙŠ Ø§Ù„Ù’Ø¹ÙŽØ´Ù’Ø±Ù Ø§Ù„Ù’Ø£ÙŽÙˆÙŽØ§Ø®ÙØ±Ù Ù…Ùنْ رَمَضَانَ ÙÙŽØ§ØªÙ‘ÙØ®Ùذَ Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙÙيه٠بَيْتٌ Ù…Ùنْ سَعَÙ٠قَالَ Ùَأَخْرَجَ رَأْسَه٠ذَاتَ يَوْم٠Ùَقَالَ Ø¥Ùنَّ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØµÙŽÙ„Ù‘ÙÙŠÙŽ ÙŠÙنَاجÙÙŠ رَبَّه٠عَزَّ وَجَلَّ ÙÙŽÙ„Ù’ÙŠÙŽÙ†Ù’Ø¸ÙØ±Ù’ Ø£ÙŽØÙŽØ¯ÙÙƒÙمْ بÙمَا ÙŠÙنَاجÙÙŠ رَبَّه٠وَلَا يَجْهَرْ بَعْضÙÙƒÙمْ عَلَى Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¶Ù Ø¨ÙØ§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±ÙŽØ§Ø¡ÙŽØ©Ù
Sesungguhnya orang yang salat itu sedang bermunajat kepada Rabbnya Azza Wa jalla, maka hendaklah perhatikan apa yang dimunajatkan pada Rabbnya, dan janganlah kalian mengeraskan bacaan (al-Quran) seseorang diantara kamu kepada yang lainnya (H.R. Ahmad, Musnad Ahmad, 9/251)
Akan tetapi jika tidak dikhawatirkan mengganggu orang yang salat atau ibadah lainnya di masjid, maka boleh bersyair di masjid. Dalilnya perbuatan sahabat penyair yaitu hasan bin Tsabit yang bersyair di depan rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam masjid, untuk menjawab syair orang kafir.
عَنْ سَعÙÙŠØ¯Ù Ø¨Ù’Ù†Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ³ÙŽÙŠÙ‘َب٠قَالَ مَرَّ عÙمَر٠ÙÙÙŠ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙŽØ³Ù’Ø¬ÙØ¯Ù ÙˆÙŽØÙŽØ³Ù‘َان٠يÙÙ†Ù’Ø´ÙØ¯Ù Ùَقَالَ ÙƒÙنْت٠أÙÙ†Ù’Ø´ÙØ¯Ù ÙÙيه٠وَÙÙيه٠مَنْ Ù‡ÙÙˆÙŽ خَيْرٌ Ù…Ùنْكَ Ø«Ùمَّ الْتَÙَتَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ أَبÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ Ùَقَالَ Ø£ÙŽÙ†Ù’Ø´ÙØ¯ÙÙƒÙŽ Ø¨ÙØ§Ù„Ù„Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ø£ÙŽØ³ÙŽÙ…ÙØ¹Ù’تَ رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙŠÙŽÙ‚ÙÙˆÙ„Ù Ø£ÙŽØ¬ÙØ¨Ù’ عَنّÙÙŠ اللَّهÙمَّ Ø£ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¯Ù’Ù‡Ù Ø¨ÙØ±ÙÙˆØÙ Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ¯Ùس٠قَالَ نَعَمْ
Artinya :
“Dari Sa’id bin Musayyab ia berkata : suatu ketika Umar berjalan bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang melantunkan sya’ir di masjid. Umar menegur Hassan, namun Hassan menjawab : aku melantunkan sya’ir di masjid yang di dalamnya ada seorang yang lebih mulia dari pada kamu, kemudian dia berpaling kepada Abu Hurairah sambil berkata demi Allah apakah engkau pernah mendengar Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jawablah permintaanku, ya Allah kuatkanlah dia dengan ruh al-qudus. Abu Hurairah menjawab : benar (aku telah mendengarnya)”. (HR. Bukhari, Sahih al-Bukhari, 2/112, Muslim, Sahih Muslim, 7/162)
Kendatipun demikian, konten syair harus bernilai kebaikan misalnya berisi ajakan untuk beribadah, semangat untuk berjihad dan lainnya. Apabila kontennya negatif mengajak kepada hawa nafsu, percintaan, apalagi berbau porno tentu terlarang.